Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Tokoh Nasional’ Category

Sugiyopranoto lahir di Solo pada tanggal 25 Nopember 1890. Pendidikan di Sekolah Dasar Katolik diikutinya mula-mula di Solo, kemudian di Muntilan. Sesudah itu, ia melanjutkan pelajaran ke Sekolah Guru pada tahun 1915, ia bertugas sebagai guru selama satu tahun.  Kemudian ia mengikuti pendidikan imamat dan dari sini dimulai kegiatan di bidang keagamaan. Tiga tahun kemudian ia dikirim ke negeri Belanda untuk memperdalam pengetahuan di bidang agama Kristen, bahasa latin, bahasa Yunani dan filsafa

Dengan nama Frater Sugiyo, ia kembali ke tanah air dan bekerja sebagai guru Ilmu Pasti, bahasa Jawa dan agama di bagian Sekolah Guru pada kolese di Muntilan. Di samping kesibukan sebagai guru, ia turut pula memimpin mingguan berbahasa Jawa, Swara Tama. Ia banyak menulis tentang tari Jawa, pakaian adat Jawa, Hubungan antara Barat dan Timur, (more…)

Read Full Post »

Juanda Kartawijaya lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 14 Januari 1911. Setelah menamatkan Hogere Burger School (setingkat Sekolah Menengah Umum), ia melanjutkan pelajaran ke Technische Hooge School (sekarang Institut Teknologi Bandung atau ITB) dan tamat pada tahun 1933 dengan menggondol ijazah insinyur. Tawaran untuk menjadi asisten dosen di THS dengan gaji yang lumayan, ditolaknya. Ia memilih untuk menjadi guru pada Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah di Jakarta walaupun dengan gaji yang kecil. Pada waktu kemudian, ia diangkat menjadi direktur sekolah tersebut. Di samping itu, ia giat pula dalam organisasi Paguyuban Pasundan. (more…)

Read Full Post »

Suharjo lahir di Solo pada tanggal 26 Juni 1909. Setelah menamatkan Sekolah Dasar, ia meneruskan pelajaran ke STOVIA (Sekolah Dokter), tetapi sebelum selesai sudah pindah ke AMS (setingkat Sekolah Menengah Umum) bagian B. Sesudah itu, ia bekerja sebagai guru pada Perguruan Rakyat, sebuah perguruan swasta nasional, di Jakarta. Dalam kedudukan sebagai guru, ia turut berjuang menghadapi tekanan-tekanan yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda terhadap pendidikan nasional.
Kegiatan di bidang politik diikuti Saharjo dengan memasuki Partai Indonesia (Partindo) dan diangkat sebagai anggota Pengurus Besar. Gelar sarjana hukum diperolehnya tahun 1941. Sejak itu mulailah kegiatannya di bidang hukum. (more…)

Read Full Post »

Sukarjo Wiryopranoto lahir di Kesugihan, Cilacap, pada tanggal 5 Juni 1903. Setelah menamatkan Sekolah Hukum pada tahun 1923, ia bekerja di pengadilan negeri dan berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain. Pada tahun 1929 ia berhenti, lalu mendirikan kantor pengacara “Wisnu” di Malang. Pada waktu kemudian ia diangkat menjadi pengacara pada Pengadilan Tinggi di Surabaya di samping jabatannya sebagai anggota Dewan Propinsidan Wakil Walikota Malang.

Pada tahun 1931 Sukarjo menjadi anggota Volksraad. Bersama dr. Sutomo, ia mendirikan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Untuk membina para pemuda, pada tahun 1934 didirikannya perkampungan kerja. Dalam perkampungan itu para pemuda dilatih menjadi ahli kayu, ahli besi, ahli pertanian, dan lain-lain. (more…)

Read Full Post »

Older Posts »