Juanda Kartawijaya lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 14 Januari 1911. Setelah menamatkan Hogere Burger School (setingkat Sekolah Menengah Umum), ia melanjutkan pelajaran ke Technische Hooge School (sekarang Institut Teknologi Bandung atau ITB) dan tamat pada tahun 1933 dengan menggondol ijazah insinyur. Tawaran untuk menjadi asisten dosen di THS dengan gaji yang lumayan, ditolaknya. Ia memilih untuk menjadi guru pada Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah di Jakarta walaupun dengan gaji yang kecil. Pada waktu kemudian, ia diangkat menjadi direktur sekolah tersebut. Di samping itu, ia giat pula dalam organisasi Paguyuban Pasundan.
Setelah empat tahun berkecimpung di bidang pendidikan swasta, pada tahun 1937 Juanda memasuki dinas pemerintahan, sebagai tenaga ahli pada Jawatan Pengairan Jawa Barat. Selain itu, ia duduk pula sebagai anggota Dewan Daerah Jakarta.
Jabatan pertama yang dipangkunya sesudah Indonesia merdeka ialah Kepala Jawatan Kereta Api seluruh Jawa dan Madura, kemudian menjadi Menteri Perhubungan. Ketika Negara Pasundan terbentuk, ia menolak untuk duduk dalam pemerintahan negara boneka ciptaan Belanda itu.
Juanda adalah tokoh yang paling sering duduk dalam kabinet, yakni sebanyak 17 kali mulai dari Menteri Muda Perhubungan sampai menjadi Menteri Pertama. Perhatiannya terhadap masalah pembangunan dan ekonomi sangat besar. Ia berusaha menyehatkan perekonomian negara, dan memajukan pertanian, peternakan dan perikanan, agar hasilnya dapat dinikmati oleh rakyat banyak.
Sebagai Menteri Pertama, pada tahun 1958 Juanda menghadapi saat yang kritis. Di Sumatera dan Sulawesi Utara meletus pemberontakan PRRI/Permesta. Pada waktu itu Presiden RI sedang berada di luar negeri. PRRI/Permesta menuntut supaya Juanda mengundurkan diri dari jabatan sebagai Menteri Pertama. Tetapi, ia tidak dapat digertak. Dengan bantuan Angkatan Bersenjata, pemberontakan itu berhasil dipadamkan.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Juanda sering kali menekan perasaan. Banyak tindakan Presiden Sukarno yang tidak dapat disetujuinya. Pada tanggal 7 Nopember 1963 Ir. Juanda meninggal dunia di Jakarta akibat serangan jantung dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. Ir. H. Juanda Kartawijaya dinobatkan menjadi Tokoh Nasional/Pahlawan Kemerdekaan Nasional, dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 244 Tahun 1963, tanggal 29 Nopember 1963.
Leave a comment