Juanda Kartawijaya lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 14 Januari 1911. Setelah menamatkan Hogere Burger School (setingkat Sekolah Menengah Umum), ia melanjutkan pelajaran ke Technische Hooge School (sekarang Institut Teknologi Bandung atau ITB) dan tamat pada tahun 1933 dengan menggondol ijazah insinyur. Tawaran untuk menjadi asisten dosen di THS dengan gaji yang lumayan, ditolaknya. Ia memilih untuk menjadi guru pada Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah di Jakarta walaupun dengan gaji yang kecil. Pada waktu kemudian, ia diangkat menjadi direktur sekolah tersebut. Di samping itu, ia giat pula dalam organisasi Paguyuban Pasundan. (more…)
Archive for the ‘Pahlawan Kemerdekaan Nasional’ Category
IR. H. JUANDA KARTAWIJAYA (1911-196)
Posted in Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Tokoh Nasional, tagged Hogere Burger School, Kepala Jawatan Kereta Api, pemberontakan PRRI, pemerintahan orde lama, religion on August 13, 2012| Leave a Comment »
DR. SAHARJO SH (1909-1963)
Posted in Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Tokoh Nasional, tagged Partindo, pendidikan nasional, pengurus besar, pohon beringin, STOVIA on August 13, 2012| Leave a Comment »
Suharjo lahir di Solo pada tanggal 26 Juni 1909. Setelah menamatkan Sekolah Dasar, ia meneruskan pelajaran ke STOVIA (Sekolah Dokter), tetapi sebelum selesai sudah pindah ke AMS (setingkat Sekolah Menengah Umum) bagian B. Sesudah itu, ia bekerja sebagai guru pada Perguruan Rakyat, sebuah perguruan swasta nasional, di Jakarta. Dalam kedudukan sebagai guru, ia turut berjuang menghadapi tekanan-tekanan yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda terhadap pendidikan nasional.
Kegiatan di bidang politik diikuti Saharjo dengan memasuki Partai Indonesia (Partindo) dan diangkat sebagai anggota Pengurus Besar. Gelar sarjana hukum diperolehnya tahun 1941. Sejak itu mulailah kegiatannya di bidang hukum. (more…)
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO (1886-1943)
Posted in Pahlawan Kemerdekaan Nasional, tagged banda neira, De Express, mendirikan Indische Partij, STOVIA on August 9, 2012| Leave a Comment »
Cipto Mangunkusumo lahir di Pecangakan, dekat Ambarawa tahun 1886. Setelah memperoleh ijazah STOVIA (Sekolah Dokter) di Jakarta, mulailah ia bertugas sebagai dokter pemerintah. Waktu bertugas di Demak, ia banyak menulis karangan yang menceritakan penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda. Karangan-karangan itu dimuat dalam harian De Express. Akibatnya, ia diberhentikan dari jabatan dokter pemerintah. Pada tahun 1910 dr. Cipto berhasil membasmi wabah pes yang berjangkit di daerah Malang. Waktu itu banyak dokter bangsa Belanda yang tidak bersedia ditugasi membasmi wabah tersebut. Karena itu, namanya semakin terkenal. (more…)